Selasa, 01/07/2008 12:53 WIB
|
Jakarta � Pemerintah tengah mengkaji segala kemungkinan dan alternatif untuk tetap menyediakan layanan telepon di 38.500 desa tertinggal, meskipun tender untuk program Universal Service Obligatiion (USO) tersebut masih terganjal kasus gugatan.
"Segala kemungkinan akan kami coba demi kepentingan rakyat kecil. Kasihan hak mereka tidak bisa segera dipenuhi cuma karena terhambat kepentingan bisnis semata sebagian golongan," keluh Dirjen Postel Depkominfo, Basuki Yusuf Iskandar, kepada detikINET, baru-baru ini.
Basuki rupanya kecewa sekali dengan terhentinya program USO. "Kasus USO menjadi mimpi buruk bagi saya," katanya usai meresmikan program Telkomsel Merah Putih di desa Sebakatan, Kabupaten Mamuju, Pulau Balak-balakan, Sulawesi Barat, akhirpekan lalu.
Pemerintah untuk sementara menghentikan implementasi USO menyusul adanya gugatan salah satu peserta tender ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta. Basuki mengaku terhibur dengan adanya program Telkomsel Merah Putih yang menyediakan jaringan layanan seluler di daerah pelosok nan terpencil.
"Progam ini jauh dari orientasi kepentingan bisnis. Semangat memberikan pelayanan lebih ditonjolkan," ujar Basuki mengomentari program ini. Ia pun berharap langkah yang ditempuh Telkomsel diikuti oleh operator lain.
Basuki menilai sebagian besar program yang dicanangkan Ditjen Postel telah berjalan baik. Seperti penurunan tarif interkoneksi, penurunan tarif seluler, Palapa Ring, dan implementasi standar pelayanan minimal dalam telekomunikasi. "Dari program yang ada, cuma USO yang belum berjalan dengan baik, karena ada masalah hukum yang harus diselesaikan terlebih dahulu," paparnya.
Sekalipun ada masalah hukum pada USO, Basuki menyatakan pemerintah tengah mencari satu terobosan terhadap program USO. Pemerintah juga tengah melakukan pengkajian ulang terhadap program ini. "Kami tengah mencari suatu terobosan yang bisa diterima secara hukum, agar program USO bisa berjalan lebih cepat," katanya.
Basuki mengemukakan program USO merupakan salah satu bentuk respon pemerintah terhadap persoalan yang dihadapi pedesaan di Indonesia. Utamanya desa tertinggal dan desa terisolir. Oleh karena itu Basuki menyatakan terima kasih yang mendalam dan dukungan penuh terhadap program Telkomsel Merah Putih yang sasarannya adalah menyediakan layanan di kawasan pedesaan, industri terpencil dan bahari.
Dirjen Postel juga menyatakan akan mendukung operator yang melakukan langkah serupa dengan Telkomsel. Basuki mengisyaratkan pihaknya akan memberikan insentif kepada operator yang mengembangkan telekomunikasi pedesaan. "Kami akan memberi insentif," ujarnya.
Ihwal insentif yang diberikan, Basuki memastikan bahwa insentif tidak dalam bentuk insentif finansial. Dirjen Postel khawatir pemberian insentif finansial justru akan menjadikan program USO sebagai proyek. Sehingga saat proyek itu selesai dikerjakan, USO berhenti sampai di situ saja. "USO itu membutuhkan continuity and sustainability, bukan cuma one time project," tandasnya.
sumber : detikinet